Kamis, 21 November 2013

Syaikh Al Albani: Tanyalah Sesuatu yang Bermanfaat, Jangan Tanya tentang Fulan dan Fulan..

Penanya:
Sudah menjadi praktek di antara para pemuda, mereka memperingatkan (tahdzir) dari kasetnya Fulan dan Fulan, dan ini menjadi kebiasaan kebanyakan dari mereka sampai-sampai mereka dikenal dengan orang-orang yang (suka mengatakan) "..dia pelaku bid'ah", "..dia sesat.."

Syaikh:
Laa haulaa wa laa quwwata illa billah..

Penanya:
Saya pernah ditanya seseorang pada suatu kesempatan, "Apa pendapatmu tentang Sayyid Quthb?", maka saya katakan "Aku mencintainya karena Allah, dia seorang muslim, dan aku membenci kesalahan yang ia lakukan. [Tapi] aku mencintainya sebagai seorang muslim secara umum, dan aku membenci kesalahan-kesalahannya.."

Syaikh:
Tepat.
Penanya:
Maka mereka lantas berkata, "Orang ini memuji ahli bid'ah! Mereka itu begini dan begitu, selayaknya kita peringatkan orang-orang darinya.. Ini buktinya.." 

Mohon nasehat Syaikh kepada para pemuda tersebut. Semoga Allah memberkahi Anda.

Syaikh:
Demi Allah ya akhi.. Pendapatku dalam hal ini adalah untuk tidak memaparkan orang per orang, yang dipuji dan yang dicela..

Sesungguhnya datang padaku banyak pertanyaan dari Kuwait, Uni Emirat, dan yang lainnya tentang "Apa pendapat Anda tentang Fulan?", yang sebenarnya tampak dari orang yang bertanya itu, kecenderungan pada Fulan tadi, atau sebaliknya.

Maka aku menolak jenis soal seperti ini, dan kukatakan padanya: Yaa akhi, bertanyalah mengenai hal-hal yang bermanfaat bagimu dari apa-apa yang memperbaiki aqidahmu dan ibadahmu, dan membaguskan akhlaqmu, dan janganlah bertanya mengenai Zaid, atau Bakr, atau 'Amr, karena pertanyaan yang semacam ini hanya akan menambah nyala api.

Orang yang bertanya ini bisa jadi satu barisan mereka yang ditanyakan, atau bisa jadi berseberangan dengan mereka, atau sebaliknya. Sehingga jika engkau memuji yang satu, engkau memburukkan yang lain. Maka seperti yang aku katakan, yang seperti ini hanya akan mengobarkan api.

.....

Dan aku tidaklah berpandangan bahwa setiap kelompok mesti menjadi golongannya Fulan atau yang berseberangan dengan Fulan, atau sebaliknya. Aku hanya ingin mengatakan sebagaimana firman Rabbul 'Alamin, (yang artinya): "Jadilah kalian bersama orang-orang shiddiq (jujur)." [QS At Taubah 119]

Dan para pemuda yang engkau (penanya) maksudkan di atas, adalah orang-orang yang paling butuh dengan nasehat ini. (Selayaknya) mereka fokus memperbaiki aqidah, ibadah, dan perilaku mereka.. Dan untuk tidak fanatik pada tokoh tertentu, ataupun berseberangan dengannya. Karena fanatik ini, pertama, ia serupa dengan menuhankan tokoh. Yang mana Abu Bakr telah mewanti-wanti sebelumnya: "Siapa yang menyembah Muhammad, maka Muhammad telah wafat. Siapa yang menyembah Allah, maka Allah Maha Hidup dan tidak mati."

Maka sikap antusias terhadap tokoh-tokoh itu, adalah sikap antusias kepada pribadi-pribadi yang tidak maksum (terjaga dari kesalahan). Sebagaimana dikatakan Imam Malik, imam darul hijrah: "Setiap orang bisa diterima dan ditolak perkataannya kecuali penghuni kubur ini (Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam)."

Jadi, setiap orang yang fanatik terhadap seorang tokoh, baik itu ulama maupun da'i, suatu saat ia akan menemukan kesalahan pada tokoh tersebut. Begitu pula jika seseorang fanatik benci pada seorang tokoh, suatu saat ia akan menemukan hal yang benar dan baik pada tokoh tersebut..."

Sumber: Silsilatul Huda wan Nuur, kaset nomor 799. Dinukil sebagian darinya.

Duri, 17 Muharram 1435
Ristiyan Ragil P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan berkaitan dengan isi tulisan. Hindari berkata tanpa ilmu dan bertanya yang tidak berfaidah.