Minggu, 26 Februari 2017

Syaikh Abdurrazzaq: Tanyakan ke Ahli Ilmu...

Terdapat pelajaran berharga dari jawaban Syaikh Abdurrazzaq ketika ditanya tentang kewajiban mentaati penguasa negara Indonesia yang tidak berhukum dengan Al Quran dan Sunnah.

Beliau mengatakan:

و أما السؤال الذي قبله فهو سؤال يحال إلى من هو أهل دراية و أهل علم و أهل فقه في مثل هذه الأمور كما قدمنا في الآية الكريمة المتقدمة لأن مسائل الأمة الكبار والمتعلقة بأمور كبار لا يسأل عن آحاد الناس و طلاب العلم وإنما الأسئلة الكبار لأهل العلم الكبار الراسخين وكل له شأنه أو قدره في مثل هذه السؤالات...

وكلام أهل العلم في هذا الباب، باب السمع والطاعة لولي الأمر معروف ومقرر في كتب الإعتقاد فالواجب على المسلم أن يحرص على الفقه في هذا الباب والبصيرة في ضوء فيما جاء من أدلة في كتاب الله عز وجل وسنة نبيه صلوات الله وسلامه وبركاته عليه

Adapun soal yang tadi dibacakan, hendaknya ia ditanyakan ke orang-orang berilmu dan berwawasan serta paham dalam masalah semisal ini, sebagaimana ayat yang kami bawakan tadi.

Karena masalah umat yang menyangkut perkara-perkara besar tidaklah ditanyakan kepada orang per orang atau penuntut ilmu. Akan tetapi perkara besar ditanyakan kepada ulama besar yang kokoh keilmuannya, dan setiap orang ada kedudukannya sendiri...

Perkataan ulama mengenai bab mendengar dan taat kepada penguasa telah dikenal dan tercatat dalam kitab-kitab aqidah, maka hendaknya seorang muslim bersemangat untuk memahami dan mendalaminya sebagaimana yang dalil-dalil yang datang dari Al Quran dan Sunnah Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-."

...

Jika seorang ulama sekaliber Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al Badr saja menolak menjawab pertanyaan yang menyangkut urusan orang banyak semacam itu, mengapa para penuntut ilmu malah dengan entengnya berfatwa dalam permasalahan besar di negeri ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan berkaitan dengan isi tulisan. Hindari berkata tanpa ilmu dan bertanya yang tidak berfaidah.