Rabu, 01 Maret 2017

Aqidah Ahlus Sunnah: Mendoakan Penguasa

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alusy Syaikh mengatakan:
Mendoakan kebaikan kepada pemimpin tidak ada pada masa Khulafaur Rasyidin. Ia hanya tampak pada akhir era sahabat dan era tabi'in, lalu kemudian menjadi kebiasaan sampai hari ini.

Sebabnya adalah ketika munculnya Khawarij. Mereka beragama dengan cara memurkai penguasa kaum muslimin, membenci dan memberontak mereka. Ahlus Sunnah kemudian menyelisihi mereka dengan mendoakan kebaikan kepada pemimpin secara terang-terangan di atas mimbar. Sebagaimana Ahlus Sunnah menyelisihi Syi'ah Rafidhah dengan cara mendoakan keridhaan Allah untuk istri-istri Nabi dan keluarga beliau di atas mimbar.

Ketika tampak kebid'ahan, maka penyelisihan di atas menjadi sunnah di masa lalu. Maka dari itu, para ulama menyebutkan bahwa di antara sunnah khutbah Jumat adalah mendoakan pemimpin. Ia adalah sunnah sejak masa lampau.

Dan di antara ciri Ahlus Sunnah adalah mendoakan kebaikan untuk pemimpin, sedangkan ciri Ahlul Bid'ah adalah mendoakan kejelekan bagi pemimpin, sebagaimana diterangkan oleh Imam Al Barbahari dan selain beliau di kitab-kitab Sunnah.*

Akan tetapi, doa itu berbeda dengan pujian.Pujian tidak diperkenankan, karena dari pujian itu diinginkan keuntungan duniawi.

Adapun doa, maka diharapkan darinya kebaikan agama dan dunia serta akhirat. Motifnya adalah perintah, syariat Allah. Sedangkan pujian, maka tujuannya berbeda. Maka dari itu ulama mendoakan kebaikan untuk mereka, namun tidak memujinya dengan pujian mutlak.

Sebagian ulama memuji secara khusus karena tampaknya faidah nyata dari amalan pemimpin. Akan tetapi ini pengecualian saja, bukan kaidah yang baku. Yaitu, memuji untuk memotivasinya dalam kebaikan, dan mendorongnya serta menyemangatinya.

Pujian bukan sesuatu yang dicontohkan salafush shalih. Yang dicontohkan adalah doa kebaikan. Karena yang diharapkan dari doa adalah kebaikan agamanya. Apabila baik agama pemimpin, maka banyak hal akan ikut baik.

Diterjemahkan dari:
https://www.youtube.com/watch?v=gATmHqLOQyo
Mulai Menit 1:14:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan berkaitan dengan isi tulisan. Hindari berkata tanpa ilmu dan bertanya yang tidak berfaidah.